
Mei 1984
Ujian Akhir, 03.00 Pagi
Di Blog ini, kalian bisa tertawa, menangis dan tersenyum, karena artikel yg diposting oleh blog ini mempunyai makna yg dalam untuk diresapi
Mei 1984
Ujian Akhir, 03.00 Pagi
Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah SWT selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.
betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur'an tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di shaf paling belakang ketika berada di Masjid
Betapa mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.
Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur'an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.
Betapa Takutnya kita apabila dipanggil Boss dan cepat-cepat menghadapnya namun betapa kita berani dan lamanya untuk menghadapNya saat kumandang azan menggema.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Keagungan Allah SWT betapa seringnya kita ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon DELETE.
ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. .?
Sebar luaskanlah Sabda-Nya, bersyukurlah kepada ALLAH SWT, YANG MAHA MENGETAHUI, MENDENGAR, PENGASIH DAN PENYAYANG.
Apakah tidak lucu apabila anda tidak memFORWARD pesan ini. Betapa banyak orang tidak akan menerima pesan ini, karena anda tidak yakin bahwa mereka masih percaya akan sesuatu
Source : http://groups.yahoo.com/group/sains/message/3065
Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.
SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya,
"Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?"
"Yang anak muda tadi maksudnya?" tanya Ibrahim. "Itu sahabat sekaligus muridku."
"Ada apa dia datang menemuimu?"
"Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi."
"Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi."
Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.
Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.
Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.
"Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?"
"Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup."
Kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.
Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.
Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.
Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang.
Source : http://blognyayogi.wordpress.com/2010/09/24/kematian-bisa-diundur/
Banyak orang menghawatirkan bahaya rokok dan menakutinya, tapi setelah diselidiki oleh beberapa pakar dalam bidangnya ternyata rokok itu sama sekali tidak berbahaya. Kemudian para pakar sepakat untuk membuktikannya dengan mengambil dari beberapa hikayat pada zaman dahulu kala di mana pada waktu itu nenek moyang kitapun telah membuktikannya melalui beberapa percobaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dibuktikan lewat penemuan oleh beberapa dari ahli di bawah ini :
Pada zaman dahulu kala, ada 3 orang dokter yang selalu bersama2 ke mana saja mereka pergi. Tapi ketiganya memiliki kegemaran berlainan.
Dr Jon Poni (suka main perempuan)
Dr Jon Joni (suka minum minuman keras)
Dr Jon Doni (suka segala jenis rokok)
Suatu hari ketiga sahabat ini berjalan2 tanpa tujuan. Tiba-tiba mereka bertemu dengan sebuah ketel/kendi (seperti cerita Aladin). Lalu salah seorang mengambil lalu meng-gosok2kan ketel tersebut. Sejurus kemudian asap keluar dari corong ketel tersebut dan secara perlahan berganti menjadi satu makhluk yang menyeramkan yakni sesosok jin yang ganas. Lalu jin tersebut tertawa: "Hua ha ha ha..." dan berkata "Akulah Jin Ifrit! Karena kamu telah membebaskan aku dari ketel itu maka aku akan tunaikan apa saja permintaan kamu sekalian."
Ketiga sahabat yang pada mulanya panik dan takut menjadi gembira lalu termenung dan berpikir tentang peluang dan kemauan masing2 yang mungkin hanya sekali mereka jumpai dalam hidup mereka. Lalu mereka memilih kemauan mengikuti kegemaran masing-masing.
Berkatalah si A,"Aku mau perempuan-perempuan muda dari berbagai bangsa di seluruh dunia dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun."
Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si A.
Permintaan si B, "Aku mau semua jenis arak dari seluruh dunia untuk bekal selama 10 tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun."
Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si B.
Berkata pula si C,"Aku mau semua jenis rokok dari seluruh dunia untuk bekal selama 10 tahun dan letakkan dalam sebuah gua tertutup dan jangan ganggu aku selama 10 tahun."
Pufff...!!! Dengan sekejap mata jin itu menyempurnakan permintaan si C.
Setelah genap 10 tahun, maka jin tersebut muncul kembali untuk membuka pintu gua masing2 sebagaimana yang dijanjikan.
Ketika membuka pintu gua si A, keluarlah si A dengan keadaan kurus kering, berdiri pun tidak bisa karena tidak sanggup untuk menggerakkan lutut sebab hari2 hanya memuaskan nafsu dengan perempuan. Tiba-tiba si A pun jatuh ke tanah lalu mati!!
Setelah itu jin tersebut pergi ke gua si B, ketika pintu dibuka, maka keluarlah si B dengan perut yang sangat buncit karena hari2 mabuk2an. Jalan pun terhuyung-huyung. Tiba-tiba si B pun jatuh ke tanah lalu mati !!
Setelah itu jin pergi ke gua si C dan membuka pintu gua. Tiba2 si C keluar dalam keadaan sehat walafiat dan terus MENAMPAR si jin. Sambil memaki si jin ia berkata: JIN GOBLOOOKK ....!!!! KOREKNYA MANA ...???!!!
Safety Lesson-nya :
"Rokok Tak Berbahaya sepanjang tidak ada koreknya"
Source : http://dqiebullinz.wordpress.com/2008/09/17/ternyata-rokok-tidak-berbahaya-ini-buktinya-banyak-orang-menghawatirkan-bahaya-rokok-dan/
Suatu sore, seorang pemuda datang ke sebuah restoran yang menjual ayam goreng dan membeli 9 potong ayam. Ia membawa ayam gorengnya ke taman, untuk dinikmati bersama kekasihnya di bawah sinar rembulan yang romantis. Ketika membuka bungkusan ayam goreng itu, pemuda itu terkejut. Bukan ayam yang didapatinya, melainkan uang hasil penjualan restoran itu sebanyak 9 Jt rupiah. Pemuda itu kemudian mengembalikan uang itu dan meminta ayam goreng sebagai gantinya.
Pemilik restoran, merasa kagum atas kejujuran si pemuda, menanyakan namanya dan mengatakan hendak menelpon wartawan surat kabar dan stasiun televisi agar membuat cerita tentang si pemuda. Ia akan menjadi pahlawan, sebuah contoh nilai kejujuran dan moral yang akan mengilhami yang lain!
Namun pemuda yang sedang lapar itu menolaknya. "Kekasihku sedang menunggu. Aku hanya ingin ayam gorengku." Pemilik restoran menjadi semakin kagum atas sikap si pemuda yang begitu rendah hati. Ia memohon agar diijinkan menceritakan kejadian itu kepada wartawan. Pada saat itulah si pemuda jujur menjadi marah dan meminta ayam gorengnya.
"Aku tidak mengerti" kata pemilik restoran. "Anda adalah satu-satunya pemuda jujur di tengah dunia yang tidak jujur! Ini merupakan suatu kesempatan yang baik untuk mengatakan kepada dunia bahwa masih ada orang-orang jujur yang mau bertindak benar. Saya mohon, beritahukan nama Anda dan juga nama wanita itu. Apakah ia istrimu?"
"Itulah masalahnya," kata si pemuda. "Istriku ada di rumah. Wanita di dalam mobil itu adalah kekasihku. Sekarang berikan ayamku agar aku dapat pergi dari sini."
Moral of the story:............................
Mudah untuk terlihat baik di depan orang-orang yang tidak mengenalmu. Banyak di antara kita yang melakukan perbuatan baik di sana sini, pergi ke tempat ibadah, berkata benar, dan semua orang mengira kita adalah sosok ideal yang sebenarnya tidak demikian.
Yang terpenting adalah apa yang ada di dalam hatimu. Tidaklah penting berapa banyak hal yang kau perbuat atau apa yang orang lain kira tentang dirimu.
Yang terpenting adalah mengeluarkan hal-hal terbaik yang ada dalam dirimu. Jangan lakukan sesuatu supaya orang lain menyukaimu atau supaya seseorang kagum padamu - lakukan sesuatu untuk menghargai dirimu sendiri, jadikan dirimu seseorang yang lebih baik.
Source : http://groups.yahoo.com/group/otomotif-l/message/288792
REZEKI YANG ALLAH BERIKAN KEPADA KITA BERBANDING LURUS DENGAN AMAL PERBUATAN KITA.....
“Ci, Gue lihat status lu di Facebook, elu lagi Di Jakarta ya, Gue Boleh ketemuan nggak?, Gue Darto ‘98, masih inget kan lu, ada yang pingin gue bicarain”. Begitulah pesan FB di Hp saya setelah saya ganti status “at Jakarta”. Saat di Kampus memang saya sering dipanggil Oci, Akhirnya kami sepakat untuk bertemu di salah satu Fried Chicken di bilangan Pasar Rebo pk. 10.00 Pagi
“Ok, Pak Darto mau bicara apa?” Ujarku penasaran. “Enggak Ci, Gue Cuma pingin curhat aja, soalnya gue Cuma bisa ngomong ini sama elu. Elu percaya kan ci kalau Rezeki itu datangnya dari Allah!” Kata Darto. “Iya Percaya, Emang kenape?” ujarku.
“Gue Dapet Duit Ci dari Allah 5 M” Kata Si Darto. “Alhamdulillah, bagus dong, trus kenapa ente mau bicara same ane?, emang ente mau sedekah?” Ujarku berseloroh.
“Bukan Ci, begini ceritanya: Gue kenal sama Orang di FB, Namanya Abdul, Dia Orang Dubai, Ayahnya pengusaha Minyak, saat ayahnya menang tender ayahnya tersebut di Bunuh oleh rekan bisnisnya. Setelah itu Pengacaranya datang ke Abdul dan mengatakan bahwa Ayahnya punya dana diperusahaan yang nilainya 5 M, dana tersebut tidak bisa diserahkan ke ahli warisnya langsung, Dana tersebut harus ditransfer dulu ke orang lain, baru bisa ditransfer ke Rekening Abdul. Singkat cerita dana tersebut sudah berada di Bank of Canada di rekening gue. Saat Gue ingin mencairkan dana tersebut, Gue harus membayar pajak senilai 160 jt. Wah gimana ci? Gue kelihatan seperti orang gila ya? Abdul sekarang berada di Ghana, dan Ibunya sedang sakit keras di Rumah Sakit sehingga membutuhkan dana itu segera. Gue nggak enak ci, uang itu sekarang berada di rekening gue, dan gue punya tanggung jawab untuk mengembalikannya, tapi gue nggak punya uang untuk bayar pajaknya, gue udah bilang ci, kalau pajaknya dipotong langsung aja dari uang itu, tapi mereka bilang nggak bisa ci, gue harus bayar pajaknya dulu, baru uangnya dapat diambil, cerita ini nggak bohong ci, gue berani sumpah demi Allah” Ujar Darto.
“Cerita ente kayak disinetron ya….” Ujar ku.
Sebenarnya saya mau bilang hati-hati penipuan, tapi pasti sudah banyak yang bilang demikian ke dia, makanya dia datang ke saya dengan harapan tidak mendapatkan jawaban yang sama.
Mari kita bahas kasus diatas…
Rezeki itu emang datang dari Tuhan, tapi apakah kita tau berapa rezeki yang akan diberikan ke kita?. Tuhan itu Maha Adil. Rezeki yang diberikan ke kita Berbanding Lurus dengan Amal perbuatan kita di Dunia. Berapa Banyak yang kita lakukan ke orang lain, berapa banyak amal perbuatan kita ke orang lain, sebesar itulah Rezeki yang kita dapatkan.
Bagaimana jika Rezeki yang kita dapatkan lebih banyak dari amalan yang kita berikan ke orang lain? Gampang aja, Pasti Tuhan akan mengambillnya, Tuhan itu gampang sekali jika mau mengambil rezeki dari hamba-Nya.
Trus bagaimana kalau kita udah berbuat banyak ke orang lain, tapi Rezeki itu nggak dateng-dateng?
Sahabat pernah bertanya kepada salah seorang nabi, Ya Rosul kenapa pengikut kita banyak yang miskin?
Lalu sang Nabi berkata : “Pada suatu hari nanti akan terjadi, dimana umat kita merupakan mayoritas, tapi kualitasnya kalah dengan yang lain”, lalu sahabat bertanya kembali “Apa sebabnya ya Rosul?”
“Mereka Mempunyai penyakit yang namanya Wa’an” jawab sang nabi. “Penyakit apa itu ya Rosul?”
Tanya sahabat Penasaran.
“Penyakit tersebut adalah yang pertama mereka terlalu cinta dengan Dunia, dan yang kedua, mereka takut akan kematian” jawab sang Nabi. Lalu sahabat bertanya lagi “Apakah kita tidak boleh kaya ya Rosul”. Sang Nabi menjawab “Umatku boleh Kaya, tapi tidak boleh menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan tersebut, Tuhan akan membukakan pintu Rezeki bagi orang-orang yang amal perbuatannya baik”.
Dari kisah nabi diatas saya jadi teringat pesan Mas Jaya, “Jangan Berharap”.
Saya juga jadi teringat ketika seorang Mentri dilantik, ketika seorang musisi diberikan award, kebanyakan dari mereka berkata “Saya tidak pernah menyangka akan berdiri disini”.
Begitu juga dengan Seorang Millioner yang berkata pada anaknya “ Nak dulu kakekmu seorang guru, ayahmu ini kalau berangkat sekolah harus berjalan kaki selama 5 km. Makan saja 1 telur dibagi menjadi 5 bagian, untuk ayah, eyang ti, Akung, Pak de, dan Bu de. Sekarang kamu Alhamdulillah nak, sekolah pakai supir, makan sushi tiap hari.
Jadi siapa yang berani bilang Tuhan itu tidak adil. Jadi siapa yang berani meng-klaim itu adalah hak saya, itu adalah kekayaan saya, itu adalah rezeki saya?????
Trus Gimana pak caranya kaya?
Rajin Berbuat baik, Lakukan amal perbuatan yang baik, Sering menolong orang, Ikhlaskan dirimu menjadi orang baik.
Itu saja Pak?
Ya memang itu saja…..
Nggak perlu sekolah pak?
Sekolah itu bagian dari mencari ilmu, bukan mencari rezeki, mencari ilmu itu bagian dari ibadah, tapi bukannya kalau tidak sekolah itu Dosa, Sekolah bagus, Tidak Sekolah Tidak Dosa……
Ilmu sama rezeki itu beda….., tidak berbanding lurus…….
Makanya Pak Purdi bilang kalau mau sukses kuncinya bukan ilmu yang banyak tapi 7A
Nanti kalau nggak sekolah bagaimana kita bisa kaya pak???
Lho...Memangnya kamu fikir artis yg lagi ngetop sekarang si Tukul itu Sekolah? Atau Emangnya Mandra juga sekolah???? buktinya mereka tetap kaya raya kan??
Dan Emangnya kamu fikir pengangguran yg ada disekitar lingkungan kita pada nggak Sekolah????? mereka sekolah kan? ada yg S-1, S-2 bahkan gelar dokterpun banyak yang masih nganggur kan??
Udah deeeeh....., Rezeki itu Allah SWT yang ngatur, Tuhan sudah lebih tau betul mana yang pantas diberi rezeki dan mana yang nggak pantas diberi rezeki…., makanya pinter-pinter ambil hati-Nya……berkata yang baik, bersikap yang baik & berbuat lah yg baik kepada SEMUA MAHLUK ciptaan-Nya...
Trus misalnya saya udah berbuat baik, contohnya saya udah nganterin temen saya pulang ke rumahnya, trus dia lupa gitu aja, pas saya minta anterin balik dia nggak mau nganterin pak?. Trus Untungnya saya dimana pak?
Makanya jadilah orang yang ikhlas, Orang bisa lupa dengan kebaikan kita, tapi Tuhan nggak pernah lupa dengan kebaikan kita, begitu juga dengan kejahatan kita.
Nah Kembali kita lihat kisah Darto Diatas bagaimana Jawabannya?
Rezeki itu Allah yang ngatur, kalau kita nggak punya uang untuk bayar pajaknya ya nggak usah rela-relain pinjem duit untuk bayar pajak tersebut.
Kita Dosa dong pak, uangnya udah direkening kita?
Apanya yang dosa, lha wong belum dipakai apa-apa kok dosa.
Tapikan orang tersebut butuh dana untuk ibunya di Rumah Sakit?
Kalau Tuhan mengijinkan uang itu cair, pasti cair, kalau Tuhan tidak mengijinkan cair, sebagaimana pun usaha kita, tetep aja uang itu tidak cair,
Karena tidak selamanya yang kita anggap baik, baik juga menurut Tuhan, Mungkin ada Rahasia Tuhan dibalik ini semua, mungkin tuhan mau menyelamatkan kita.
Jadi dari pada kita sibuk mikirin uang tersebut. Lebih baik Kita lakukan aktivitas kita sehari-hari seperti biasa, perbanyak berbuat baik ke orang lain, kalau tuhan mengiijinkan Pak Darto menolong Abdul, Pak Darto bisa saja sukses di bisnisnya dan mendapatkan uang lebih dari 5 M tadi, dan Pak Darto bisa sumbangkan hasil keuntungan usaha Pak Darto tersebut untuk ibu yang berada di rumah sakit tersebut, kalau nunggu bayar pajaknya nya mah, sampai kakek-kakek terjebak dimasalah itu saja, bagaikan lalat yang ingin keluar dari dalam gelas terbalik.