Apakah Anda kini tengah merencanakan sebuah
pernikahan? Sebelum memutuskan salah satu hal terpenting dalam hidup itu, ada
baiknya Anda memikirkan sekali lagi, apa alasan Anda menikah.
Alasan Anda cukup bagus jika menikah
karena:
Cinta. Meskipun cinta bukan satu-satunya
alasan untuk menikah, namun cinta merupakan pondasi yang kuat untuk sebuah
hubungan. Seperti kata Letto, pernikahan yang dilandasi cinta, akan bertahan
selamanya.
Berkomitmen. Anda dan pasangan telah
sepakat untuk hidup bersama selamanya, setelah mengetahui segala kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Bagian dari budaya. Perayaan pernikahan
merupakan salah satu bagian penting dalam kebudayaan atau kepercayaan yang Anda
anut. Dengan menjalani pernikahan, berarti Anda telah menjalani adat masyarakat
tempat Anda hidup, dan menghargai nilai budaya setempat.
Membangun keluarga. Anda dan pasangan telah
mantap menjalani hubungan, dan telah merasa nyaman satu sama lain. Sebuah
pernikahan merupakan tempat terbaik untuk membentuk keluarga dan membesarkan
anak-anak.
Merayakan kebahagiaan. Anda ingin berbagi
kebahagiaan yang Anda rasakan bersama pasangan kepada orangtua, sahabat, dan
keluarga. Pernikahan merupakan waktu yang paling tepat. Jika Anda merasa telah
menjalani hubungan yang kuat dan menyenangkan, sangat logis jika pada akhirnya
Anda memutuskan untuk menikah.
Sebelum mengatakan, “ya, saya bersedia.”
Ada baiknya Anda mempertimbangkan kembali keputusan untuk menikah. Jika Anda
menikah karena alasan-alasan berikut ini, sebaiknya mundur dulu sebelum
terlanjur melangkah ke pernikahan.
Untuk menyelamatkan hubungan. Jika Anda
berpikir pernikahan akan menyelamatkan hubungan yang ‘tidak aman’, Anda sama
sekali salah. Hubungan yang memburuk tidak akan serta merta membaik setelah
menikah. Bahkan, jika Anda sudah terlanjur ‘terikat’, akan jauh lebih sulit
untuk berpisah.
Banyak orang menikah karena alasan ini.
Mereka takut ditinggalkan, takut sendirian, dan khawatir tidak akan menemukan
jodoh yang lain. Namun sebenarnya pemikiran semacam ini tidak tepat. Bukankah
lebih baik hidup sendiri daripada terlanjur hidup bersama dengan orang yang
salah?
Demi anak. Memang benar, anak memerlukan
kehadiran kedua orangtua agar tumbuh dengan baik. Namun, jika Anda menikah
murni karena alasan demi kebahagiaan anak, ini justru tidak sehat bagi mereka,
karena tidak ada cinta dalam rumah tangga. Anak-anak membutuhkan orangtua, dan
juga cinta.
Pesta mewah. Pesta pernikahan besar-besaran
memang sangat menyenangkan, seperti mimpi menjadi nyata. Anda dan pasangan
bersanding bak raja dan ratu. Namun yang perlu Anda ingat, pesta pernikahan
hanya berlangsung sehari. Padahal, kehidupan pernikahan akan berlangsung
selamanya. Lebih baik memikirkan masa depan.
Menyembuhkan luka. Beberapa orang
memutuskan menikah untuk mengobati luka akibat kegagalan masa lalu. Menikah
untuk membuktikan mereka baik-baik saja setelah terluka. Namun sebenarnya,
perasaan sembuh dari luka itu harus muncul dengan sendirinya, tak perlu dipaksa.
Anda mungkin punya lebih banyak alasan lain
untuk menikah. Namun yang terpenting, Anda dan pasangan telah benar-benar
mendiskusikan alasan-alasan itu. Dan Anda berdua merasa yakin telah memiliki
keyakinan dan harapan yang sama. Jika Anda dan pasangan memiliki impian dan
harapan yang sama, akan lebih mudah mewujudkannya. Jika berbeda, kedua belah
pihak akan merasa kecewa.
Harapan dan impian pernikahan ini bisa
dipengaruhi oleh berbagai hal. Keluarga, teman, dan pengaruh lingkungan. Faktor
terpenting adalah keluarga. Seorang anak biasanya mengamati kehidupan
orangtuanya, cara ia dibesarkan, hal itu sangat mempengaruhi harapannya tentang
kehidupan pernikahannya sendiri.
Memutuskan pernikahan memang tidak mudah.
Keraguan dan kekhawatiran selalu ada. Namun selama Anda dan pasangan dapat
berdiskusi dan mengkompromikan semuanya, Anda masih berjalan dalam koridor yang
aman. Jadi, jangan takut untuk menikah!
3 komentar:
mantapz gan,lanjutkan!
Sering2 posting dong kaya dulu lagi....
sipp
lg sibuk aj nih
mantaaaap
Posting Komentar