Aktivitas minum merupakan aktivitas yang
lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sehingga hal ini merupakan kesempatan
yang baik untuk memberikan pengajaran bagi anak-anak kita dan melatihnya agar
terbiasa minum sesuai dengan tauladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beberapa adab minum yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam antara lain:
1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah
kepada Allah agar bernilai pahala. Segala perkara yang mubah dapat bernilai
pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Wahai ibu, maka niatkanlah
aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan
janganlah lupa memberitahukan anak tentang hal ini.
2. Memulai minum dengan membaca basmallah. Diantara
sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan
hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah
yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan
ar-Rahman dan ar-Rahim.
3. Minum dengan tangan kanan. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian hendak
makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah
minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan
minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)
4. Tidak bernafas dan meniup air minum. Dari
Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk
bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no.
3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani). Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam
Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk
etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan
bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang
jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.
5. Bernafas tiga kali ketika minum. Dari
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air
minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih
enak dan lebih nikmat.” Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku
bernafas tiga kali.” (HR.
Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam
hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah
tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum
adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.
6. Larangan minum langsung dari mulut teko /
ceret. Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung
dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang
lainnya.” (HR Bukhari no. 5627).
7. Minum dengan posisi duduk. Terdapat
hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian
minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka
hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135) Namun
disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku
memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka
beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim
no. 2027) Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarang minum sambil berdiri
sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua hadits
tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mengkompromikannya? Mengenai hadits di
atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski
yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam
Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun
yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah
kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah
haram akan tetapi melakukan hal yang kurang utama.
8. Menutup bejana air pada malam hari.
Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa
mengajarkan anak kita tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin
Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda, “Tutuplah
bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika itu
turun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun
wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR.
Muslim)
9. Puas dengan minuman yang ada dan tidak
mencelanya. Ajarkan pula kepada anak, bahwa kita tidak boleh mencela makanan
walaupun kita tidak menyukainya.
Itulah beberapa adab ketika minum sesuai
kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Alangkah senangnya hati ini
ketika kita melihat anak-anak kita meniru kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Dengan membiasakan adab islami kepada anak semenjak kecil, Insya Allah
saat dewasa kelak anak-anak akan lebih mudah untuk melaksanakan adab-adab dalam
islam dalam kesehariannya, karena ia sudah terbiasa. Maka janganlah bosan untuk
mengingatkan si kecil. Semoga Allah membalas usaha kita dengan pahala yang
berlipat ganda. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar