Dikisahkan, ada seorang anak muda yang
merasa dirinya tidak bahagia. Setiap hari, dari jendela kamarnya dia melihat
taman dan pemandangan alam yang sangat indah, orang berlalu lalang, anak-anak
bermain dengan gembira. Tetapi fenomena itu tidak membuat hatinya bahagia.
Justru dia tidak mengerti, mengapa orang-orang di luar sana bisa tertawa-tawa
bersama atau setidaknya menunjukkan wajah yang gembira.
Karena melihat keadaan di sekitarnya,
hatinya yang hambar, terusik pada pertanyaan, "Apa rahasia bahagia?"
Demi mendapatkan jawaban tersebut, si
pemuda memutuskan keluar dari kamarnya dan mulai bertanya kepada siapa saja
yang mungkin bisa memberi jawabannya.
"Maaf Pak, saya mau bertanya, dari
mana bahagia itu?" tanyanya kepada seorang bapak yang tampak gembira
melihat anak-anak yang sedang berlarian.
"Bahagia? Dari mana datangnya? Lihat
saja anak-anak itu," jawab si bapak santai. Si pemuda mencermatinya dan
tidak mengerti mengapa melihat anak-anak itu adalah kebahagiaan.
Dia pun berjalan terus dan berusaha
bertanya ke beberapa orang lainnya tetapi tetap saja tidak menemukan
jawabannya, apa dan bagaimana bahagia itu. Hingga tibalah dia di depan rumah
seorang petani yang sedang beristirahat sambil meniup seruling dengan
nikmatnya.
Si pemuda menunggu sampai lagunya selesai
dan mengajukan pertanyaan yang sama. "Ayo, masuklah kemari," si
petani mempersilakan si pemuda dengan ramah.
"Bapak sedang membuat seruling baru.
Lihatlah! Begini caranya." Tangannya pun sibuk memperagakan memilih bambu,
mengusap dan membersihkan bulu-bulu halusnya dengan cermat. "Setelah
bersih, kini saatnya meratakan dan kemudian melubanginya."
"Bapak, saya kemari bukan belajar
membuat suling dan apa hubungannya semua ini dengan kebahagiaan?" tanya si
pemuda dengan kesal.
"Anak muda, jangan marah dulu.
Perhatikan dulu apa yang hendak Bapak jelaskan. Bambu sekecil ini bisa
mendatangkan nada yang indah, rahasianya ada di lubang-lubang kecil ini. Nah,
sama dengan kebahagiaan yang kamu tanyakan. Buatlah lubang dan biarkan dia
terbuka di dalam hatimu. Karena tanpa kamu pernah membuka hati, sama halnya
kamu tidak pernah memberi kesempatan pada hatimu sendiri dan selamanya kamu
tidak akan mengenal, apa itu bahagia. Mudah kan? Apakah kau mengerti?"
"Ya Pak, saya mengerti. Terima
kasih."
Para pembaca yang budiman,
Merasa senang dan bahagia adalah keadaan
hati. Seringkali kita melihat ataupun mendengar banyak orang yang memiliki
harta berlimpah tetapi hidup tidak bahagia. Ada pula orang yang hidupnya
biasa-biasa saja, tetapi tampak sekali kebahagiaan melingkupinya.
Membuka
hati berarti bisa menerima keadaan apapun kita hari ini, namun TETAP berikhtiar
mengejar mimpi yang kita harapkan. Mampu menikmati hidup ini secara positif dan bernilai bagi diri sendiri maupun bagi orang
lain.Dengan sikap mental hidup seperti itu, PASTI setiap saat kita bisa
menikmati kebahagian secara alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar