Selasa, 26 Maret 2013

333. Sama Sekali Tak Ada Alasan Untuk . . .


Pernahkah anda melihat dari dekat tunas kecil yang muncul dari biji-bijian ? Saat anda melakukannya benamkanlah diri anda dan rasakanlah ketakjuban luar biasa dengan apa yang anda lihat dari kuasa Allah Yang Maha Esa itu. Jalaludin Rumi berkata: “Juallah kepandaianmu dan belilah kebingunganmu.”

Sebetulnya saya ingin mengajak kepada anda memperhatikan tunas itu dengan memperhatikan kehidupan anda ketika kecil. Tak seorangpun di kolong langit ini yang mempunyai petunjuk dengan detail cara kerja tumbuhnya tunas & cara besarnya anda dari buaian. Semua pertanyaan dan penelitian tidak pernah berakhir atas kejadian yang menakjubkan tersebut.

Ada miliaran planet, obyek dan bintang gemintang di galaksi Bima Sakti kita, padahal masih ada lagi sekian miliar tak terhitung banyaknya galaksi di luar sana. We are only the dot in the universe. Kita hanyalah sebuah noktah di alam raya yang tak bertepi ini. Jika ada diantara anda yang berpikir bahwa ada dinding di ujung sana, kalau ya . . . siapa yang membuatnya ? Allah Yang Maha Esa bukan ?

Bagaimana mungkin seseorang dapat pesimis di dunia yang hanya sebuah noktah ini. Jantung anda mulai berdetak ketika beberapa minggu terjadi pembuahan di dinding rahim Ibu Anda. Itu adalah sebuah misteri bagi semua orang. Ingatlah, kita semua sama – dari embrio.

Bagiku adalah sebuah keluarbiasaan sejati apabila anda mengetahui bahwa kita semuanya dari embrio dan kita punya potensi yang sama besarnya untuk menjadi orang-orang terpilih dan menjelma menjadi orang-orang hebat.

Saya tau anda semua pasti tau bahkan sangat akrab dengan petikan ayat alquran berikut ini :
"wa idz ta adzdzana robbukum la in syakartum la aziidannakum wa la in kafartum inna 'adzaabi la syadiid"
namun kalau boleh su'udzon --hehe su'udzon kok boleh-- saya yakin sangatlah sedikit dari kita yang benar-benar merenungi, menghayati dan mentadabburi kandungan maknanya yang begitu dalam.

Bro... Sis...
Jika kita memang benar-benar telah ber-iman, ber-islam, dan ber-ihsan, maka kita sama sekali tidak akan pernah menemukan celah atau alasan sedikit pun dalam kehidupan ini untuk tidak bersyukur kehadirat Allah jalla tsanauhu atas segala limpahan nikmatNya seperti apapun bentuknya.
Marilah kita hidup dengan penuh semangat kawan !!!

SEBUAH PERJUANGAN BELUM DIKATAKAN BENAR-BENAR GAGAL SAMPAI AKHIRNYA KTA BERHENTI UNTUK TERUS MENCOBA DAN MENCOBA

wallohu ta'ala a'lamu bis showab



Tidak ada komentar:

Posting Komentar