Khalifah Harun Ar Rasyid sedang dalam
sebuah perjalanan melintasi sebuah gurun pasir menunggangi unta. Bersamanya
Seorang Penasehat yang bijak, Ibnu As Samak. Perjalanan panjang di siang yang
panas. Terik matahari membuat dehidrasi dan sang khalifah pun kehausan. Pada
satu tempat yang teduh, Harun ar Rasyid menepi.
Ibnu Samak menawarkan segelas air sambil
berujar, “Khalifah…, dalam kondisi panas dan tenggorokan kehausan, andai kata
kau tidak dapatkan air untuk minum kecuali dengan harus mengeluarkan separuh
kekuasaanmu, sudikah engkau membayar dan mengeluarkannya? !”
Tanpa pikir panjang khalifah ar Rasyid
menjawab, “Tentu Aku bersedia membayarnya seharga itu asal tidak mati
kehausan!”
Maka usai mendengarnya, Ibnus Samak
memberikan segelas air itu dan khalifah pun tidak lagi kehausan.
Kemudian Ibnu Samak melontarkan pertanyaan
lagi, “Wahai Khalifah, andai air segelas yang kau minum tadi tidak keluar dari
lambungmu selama beberapa hari tentulah amat sakit rasanya. Perut jadi gak
keruan dan semua urusan jadi berantakan karenanya. Andai kata bila kau berobat
demi mengeluarkan air itu dan harus menghabiskan separuh kekayaanmu lagi,
akankah kau sudi membayarnya? ”
Mendengar itu, sang khalifah merenungi
kondisi yang disebut oleh Ibnu Samak. Seolah mengamini maka khalifah menjawab,
“Saya akan membayarnya meski dengan separuh kekuasaanku !”
Mendengar jawaban dari sang khalifah, maka
Ibnus Samak sang penasehat raja yang bijak kemudian berkomentar, “O…., kalau
begitu seluruh Kekuasaan yang khalifah miliki itu rupanya hanya senilai segelas
air saja!”
Sahabat, Itu baru kenikmatan segelas
air...., coba kita renungkan dan kita rasakan betapa nikmat yang dilimpahkan
Allah SWT kepada kita amat sangat banyak, hingga kita tak akan mampu
menghitungnya.
Mata kita dengan leluasanya memandang
indahnya dunia dan segala ciptaanNYA, akankah kita gunakan untuk memandang yang
dilarang oleh Allah Yang Maha Melihat ?
Pendengaran kita mampu menangkap segala
bentuk informasi yang membuat kita menjadi orang hebat, akankah kita pakai
mendengar hal-hal yang melanggar aturan Allah Yang Maha Mendengar ?
Mulut dan Lidah kita yang mampu menikmati
berbagai rasa dan kelezatan serta mengkomunikasikan segala bentuk perasaan dan
kebijakan, sudahkah kita jaga agar tidak melukai ? seberapa seringkah kita baca
dan kita patuhi Surat-Surat Cinta (Firman) dari Yang Maha Pembuat Kebijakan
Nafas kita yang setiap detik mensuplai
kebutuhan oksigen untuk tubuh dan kehidupan kita secara Cuma-Cuma, akankah kita
sia-siakan detik demi detik berlalu tanpa ada kontribusi untuk memperjuangkan
tegaknya aturan-aturan Allah SWT dalam diri, keluarga dan masyarakat kita ?
Kaki tangan kita yang mampu bergerak secara
leluasa untuk mengerjakan berbagai aktifitas kehidupan, sudahkan kita
mengekspresikan ketundukan dan ketaatan dengan bersujud dan rukuk kepadaNya
disaat Dia memanggil kita ?
Harta dan Kekayaan yang telah diamanahkan
kepada kita, sudahkan kita sucikan ? sudah relakah kita investasikan untuk
Planning Sukses Akhir Hayat kita ? dan masih banyak nikmat lainnya yang kalau
kita hitung dan kita rinci satu per satu kita tidak akan mampu menghitungnya.
"Seandainya kalian menghitung nikmat
Allah, tentu kalian tidak akan mampu"( QS,An-Nahl: 18)
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan? QS. ar-Rahman (55) : 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar