Malam ini bokap nyuru saya anterin dia buat
proses kacamata. Tepatnya di Jalan Gunung Kawi Denpasar, toko kacamatanya
kebetulan ada di kawasaan pasar, karena males ikut masuk ke dalem, saya nunggu
di luar.
Gak ada hal yang menarik di sekitar tempat
itu, sampai saya ngeliat ada seorang nenek penjual kelapa muda dan pisang
nungguin dagangannya sambil tidur duduk, sesekali dia terbangun kalau tangan
yang menumpu kepalanya jatuh. Sebenernya saya niat banget ambil gambar nenek
itu, rentan dimakan usia tapi tetap harus bekerja untuk mengisi perutnya,
seharusnya dimasa tuanya dia bisa istirahat ditempat yang tenang bercanda gurau
dengan anak dan cucunya..
waktu liat dia agak lama, jujur saya
teringat sosok nenek yang telah memelihara saya dari umur 3 bulan sampai
mencapai umur yang kata orang "ABG" 17 tahun, tapi beliau sekarang
udah pergi jauh menghadap penciptanya.
Ada hal menarik lain di pasar, dia pedagang
KOREK API BATANGAN, ya... pedagang korek api batangan harganya 1000 /3 kotak,
yang buat saya salut pedagang ini berjalan dari ujung pasar satu ke ujung pasar
lainnya cuma buat menawarkan 1 kotak korek api batangan untuk dijual yang
artinya cuma mendapat uang kurang dari Rp.500... dia sempat bolak-balik
ditempat saya menunggu kira-kira dalam rentan waktu 15 menit.
Saat lagi merenungkan hal-hal yang udah
saya liat tadi, bokap tiba-tiba dateng dan ngajak pulang karena proses
kacamatanya udah selesai. Tapi karena ada pesenan dari nyokap buat beli
es-krim, kita mampir ke supermarket deket rumah. Sebenernya ada yang menarik
dari supermarket ini, pemiliknya mengijinkan seorang nenek penjual nasi bungkus
buat buka kios di tempat parkirnya (pemilik yang baik) walaupun sebenernya
supermarket ini udah punya beberapa cabang di kawasan denpasar.
Nenek yang jual nasi ini punya cucu, kata
bokap anak kecil perempuan ini gak punya bapak dan ibu, ntah karena cerai atau
meninggal yang jelas sekarang anak itu harus tinggal sama neneknya, dia
nungguin neneknya berjualan sampai malam hari, anak ini putus sekolah sejak
kelas 2 sd jadi sekarang belum bisa baca tulis. tadi saya liat anak itu duduk
sendiri, balik-balik kotak hp seakan itu mainan puzzle sambil ngeliat
orang-orang keluar supermarket dengan belanjaan yang puluhan ribu... ironis
banget, saya jujur sebagai laki-laki hampir mau nangis liatnya....
dia anak yang sangat tegar, saat anak-anak
lain pada tidur dibacain dongeng, minum susu, nonton tv, main boneka dia cuma
bisa bermimpi dan melihat kehidupan yang "mewah" itu... bokap sempat
beliin dia es-krim, dan tau apa yang dia bilang... "makasi, ya pak.."
kata-kata yang biasa kan? tapi asal kalian tau air mata saya keluar saat kata
itu terucap, dia seneng banget... es-krimnya langsung dia makan.... neneknya
juga bilang terima kasih... bokap cuma senyum dan bilang pamit pulang sama
mereka... beruntungnya saya masih memiliki orang tua yang punya hati tulus
(walaupun saya sendiri masih suka kontra dengan bokap)...
dari perjalanan saya yang kurang dari 2 jam
itu, ada banyak renungan yang saya dapat, ayo, coba jangan palingkan kepala kita
dari kenyataan hidup saat ini.. disekeliling kita ada banyak orang yang kurang
beruntung, tau apa yang mereka butuhkan? hanya beberapa suap nasi agar lambung
mereka tidak dikikis asam ... agar perut mereka bisa terisi, sedangkan kita?
masih bisa makan enak, menikmati teknologi, tidur di bawah atap yang bagus,
bisa belanja apa yang kita mau, tapi masih tidak bersyukur dan selalu ingin
lebih... hp baru, laptop baru, motor baru, baju baru, dll.
mulai sekarang lihat apa yang anda miliki..
ya, lihat semuanya dalam otak anda... hilangkan itu satu persatu... apa yang
terjadi? anda takut? tapi mengapa mereka yang miskin tidak pernah takut?
mungkin jawaban anda... "ya, karena mereka gak punya itu semua.."
jika anda berkata seprti itu artinya anda SALAH BESAR... itu karena mereka
BERSYUKUR!
Dulu saya sempat berfikir kenapa tuhan
tidak adil dengan menciptakan "si kaya" dan "si miskin"
sekarang saya tau jawabannya... "si miskin" ada untuk mengingatkan
"si kaya" bahwa mereka tidak akan selamanya hidup dalam kemewahan, bahwa
tidak ada yang perlu membuat anda takut bahkan uang sekalipun jika anda
BERSYUKUR.
Karena saya tidak mampu berteriak untuk
mengubah sesuatu, maka saya berusaha menulisnya untuk anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar