Rabu, 25 Februari 2015

494. Tanda Kasih Dalam Sebutir Padi

Alkisah, ada dua bersaudara yang sama-sama bekerja di ladang milik keluarga mereka. Yang seorang telah menikah dan memiliki sebuah keluarga besar. Sedangkan yang seorang lagi, masih melajang. Suatu hari, ketika panen telah tiba, kedua bersaudara itu membagi sama rata hasil yang mereka peroleh.

Setelah masing-masing menerima bagiannya, yang sama besar, keduanya berpikir.

Yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Karena itu, setiap malam ia mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik saudaranya.

Sementara itu, saudara yang telah menikah itu juga berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan merawatku di masa tua nanti, sedangkan saudaraku tidak memiliki pendamping ataupun anak-anak yang akan menemani masa tuanya." Karena itu, setiap malam ia pun mengambil sekarung padi dari lumbung miliknya dan menaruhnya di lumbung milik saudara satu-satunya itu.

Selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Dan tanpa sepengetahuan mereka, sesungguhnya padi dalam lumbung mereka tidak pernah berkurang. Hingga suatu malam keduanya bertemu, dan barulah saat itu mereka tahu apa yang telah terjadi. Mereka pun berpelukan.

Jangan biarkan persaudaraan rusak karena harta, justru pereratlah persaudaraan tanpa memusingkan harta. Kedua orang saudara tadi belajar memahami kebutuhan satu sama lain. Yang masih lajang dapat melihat, tentulah lebih banyak kebutuhan saudaranya yang sudah berkeluarga daripada kebutuhannya sendiri. Sementara yang sudah berkeluarga mampu memahami saudaranya yang masih lajang itu tidak memiliki siapa-siapa, dia lebih membutuhkan kekayaan daripada dirinya.


Kemampuan untuk memahami itu bisa menjadi kenyataan dalam perbuatan kalau mereka tidak lagi menjadikan kekayaan sebagai satu-satunya sumber kehidupan. Mereka lebih menomorsatukan bagaimana orang lain bisa hidup layak di dunia ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar