Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari
China dan langsung menyentuh seisi dunia.
Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki
dan seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan diri untuk hidup bersama dan
saling mengasihi dalam kedamaian selama setengah abad.
Seperti pada kisah Romeo dan Juliet
karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka mencela hubungan mereka
karena perbedaan usia di antara mereka dan kenyataan bahwa Xu sudah punya
beberapa anak….
Pada waktu itu tidak bisa diterima dan
dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua….. Untuk
menghindari gosip murahan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini
memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di
sebelah selatan Chong Qing.
Pada mulanya kehidupan mereka sangat
menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan.
Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di
gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup
mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat
Liu dan ia berulang-kali bertanya,”Apakah kau menyesal?” Liu selalu menjawab,
“Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik”.
Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung
itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya dapat turun gunung
dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian, di tahun 2001,
sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka
terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga
yang telah dibuat Liu.
Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak
mereka mengatakan, “Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup
menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun.
Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku,
walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih
dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika pulang
dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya
meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu
sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya.
“Kau telah berjanji akan memeliharaku dan
akan terus bersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telah mendahuluiku,
bagaimana akan dapat hidup tanpamu?”
Selama beberapa hari Xu terus-menerus
mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenazah suaminya dan dengan air mata
yang membasahi pipinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar