Minggu, 17 Juni 2012

245. Balas Budi Seekor Rusa

Angin semilir di hutan hijau itu membelai bunga2 liar yang menghiasi halaman sebuah rumah kecil. Sementara jauh di langit matahari bersinar cerah. Seekor rusa berlari masuk ke halaman rumah. Seorang anak laki2 kecil sedang bermain tiba2 rusa itu menyangkutkan tanduknya ke baju anak itu. Anak itupun menjadi ketakutan dan ia berteriak, sehingga ibunya berlari keluar untuk mengetahui apa yang tengah terjadi.



Betapa terkejutnya dia tatkala melihat seekor rusa sedang berlari ke gunung dengan membawa anaknya. Diapun segera mengejar rusa itu, sampai akhirnya ketika tiba di suatu tempat dia melihat anaknya duduk dengan aman di rerumputan. Begitu melihat ibunya datang, anak itu tertawa dan mengulurkan tangan kepadanya. Hati sang ibupun menjadi lega sampai menangis dan dia segera menggendong anaknya pulang.


Ketika sampai di dekat rumahnya, dia berhenti karena kaget melihat pemandangan di hadapannya. Ternyata rumah mereka telah roboh tertimpa pohon besar yang tumbuh di belakang rumah mereka. Agaknya peristiwa itu terjadi ketika dia sedang mengejar anaknya. Dilihatnya tembok2 dan genteng yang hancur ber-keping2 sementara ayam2 dan anjing2semuanya mati. Jika saja dia dan anaknya ada di dalam rumah.


Sang ibu kemudian teringat suatu peristiwa yang terjadi kira2 setahun yang lalu. Saat itu ada seekor rusa berlari masuk ke dalam rumahnya untuk bersembunyi dari kejaran seorang pemburu.


Dia merasa kasihan pada rusa yang ketakutan itu sehingga menyembunyikannya dan menutupinya dengan kain2. Dan ketika pemburu itu memasuki rumah itu, mengikuti jejak buruannya, dia tidak menemukan jejak rusa itu. Dia mengira rusa itu telah keluar dari pintu
belakang, maka dia segera berlari ke suatu jurusan. Dan ketika sang pemburu telah lari jauh
sekali, ibu itu membuka kain2 yang menutupi rusa itu dan membiarkannya kembali ke hutan.


Agaknya rusa itu telah mengerti bahwa itu telah menyelamatkan dirinya, karena ketika berlalu meninggalkan rumah itu dia terus menundukkan kepalanya, sepertinya berterima kasih kepada ibu itu atas kemurahan hatinya.


Ibu itu tidak pernah menyangka kalau rusa itu mengingat kebaikannya. Si rusa, entah bagaimana caranya tahu kalau pohon besar itu akan roboh, dan dia telah datang kembali untuk melakukan balas budi kepada keluarga itu.



Tatkala teringat kejadian itu, ibu itu bergumam, Menyelamatkan kehidupan makhluk lain sama dengan menyelamatkan kehidupan diri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar