Pernikahan atau
Perkawinan, Membuka tabir rahasia, Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia
Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim, Pun tidak setabah Isa atau Ayub, Atau pun
segagah Musa, Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu
hanyalah pria akhir zaman, Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh
solehah . . .
Pernikahan atau
Perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Suami menjadi pelindung, Kamu
penghuninya, Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya, Suami bagaikan
balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya, Saat Suami menjadi Raja, Kamu
nikmati anggur singasananya, Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar
obatnya, Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya.
Pernikahan atau
Perkawinan, Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti
sabar dan ridho, Karena memiliki suami yang tak segagah mana, Justru Kamu akan
tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah
Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga. Pun bukanlah Hajar ataupun
Mariam, yang begitu setia dalam sengsara.
Cuma wanita
akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar