Selasa, 19 Juni 2012

247. Buat Calon Istriku . . .


Pernikahan atau Perkawinan, Membuka tabir rahasia, Suami yang menikahi kamu, Tidaklah semulia Muhammad, Tidaklah setaqwa Ibrahim, Pun tidak setabah Isa atau Ayub, Atau pun segagah Musa, Apalagi setampan Yusuf

Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman, Yang punya cita-cita, Membangun keturunan yang soleh solehah . . .

Pernikahan atau Perkawinan, Mengajar kita kewajiban bersama, Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya, Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya, Suami bagaikan balita yang nakal, Kamulah penuntun kenakalannya, Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya, Seketika Suami menjadi bisa, Kamulah penawar obatnya, Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya.

Pernikahan atau Perkawinan, Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa, Untuk belajar meniti sabar dan ridho, Karena memiliki suami yang tak segagah mana, Justru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah, yang begitu sempurna di dalam menjaga. Pun bukanlah Hajar ataupun Mariam, yang begitu setia dalam sengsara.

Cuma wanita akhir zaman, yang berusaha menjadi solehah ... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar