Kamis, 10 Juli 2014

451. "Yertle" Si Raja Kura-Kura



Yertle adalah raja kura-kura di sebuah kolam yang aman dan damai. Setiap hari ia duduk di takhtanya, yakni sebuah batu di tengah kolam. Suatu saat ia berpikir, andai takhtanya lebih tinggi, tentu ia dapat melihat banyak hal yang indah di luar kolam.


“Yertle mendapat akal. Ia memerintahkan sembilan ekor kura-kura untuk saling menaiki punggung, sehingga tersusun tinggi ke atas. Lalu ia naik ke punggung kura-kura paling atas dan melihat pemandangan yang luas dari tempat tinggi.

Mack, kura-kura yang berada paling bawah, mengeluh kesakitan. Namun, Yertle tidak peduli. Ia terus memerintah supaya jumlah tumpukan kura-kura ditambah. Sampai akhirnya, jumlah kura-kura yang bertumpuk adalah 5.816 ekor. Ketika itulah Mack – yang berada di paling bawah – bersendawa.

Lalu bergoyanglah kura-kura lain di atasnya. Akibatnya, Yertle yang berada di ketinggian jatuh, dan mati.

Moral cerita di atas adalah :

- Apabila kita memiliki kekuasaan, entah sebagai majikan di rumah, atasan di kantor, ataupun pejabat, jangan kita gunakan kekuasaan itu untuk menindas orang lain, karena bisa jadi kita sendiri yang menanggung akibatnya.

- Kekuasaan bukanlah warisan yang dapat digunakan seenaknya, tetapi merupakan titipan Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan.

- Ketika kita memiliki kekuasaan, tetaplah dengarkan suara mereka yang berada dibawah kekuasaan kita. Jadilah penguasa yang bijak dan tetap rendah hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar